Menyelesaikan tugas akhir bukan perkara mudah. Ini menjadi salah satu gerbang akhir untuk menyelesaikan tugas perkuliahan dan mahasiswa siap bersaing di dunia kerja. Namun hanya karena tugas akhir inilah, justru mahasiswa terkendala dalam penyusunan bahkan revisi dan penggubahan tugas menjadi jurnal.
Tugas akhir atau disebut dengan skripsi diubah menjadi jurnal skripsi. Jurnal memiliki format lebih sederhana dan singkat, sehingga diharapkan skripsi dapat diperluas dan diperlajari untuk memberikan manfaat jangka panjang. Biasanya mahasiswa terkendala dalam hal ini. Terlebih setiap kampus memiliki kebijakan yang berbeda untuk pengubahnnya. Berikut cara-cara untuk merubah skripsi menjadi artikel jurnal.
Pahami Gaya Selingkung Kampus
Gaya selingkung adalah gaya yang identik yang ada dalam satu lingkungan saja. Terbatas pada suatu organisasi tertentu atau instansi. Biasanya gaya selingkung ini ada pada cara penulisan artikel atau jenis karya tulis lainnya.
Anda yang saat ini menyelesaikan tugas akhir skripsi dan berusaha untuk merubahnya menjadi artikel jurnal, perlu memahami gaya ini di kampus Anda. Anda dapat melihat model-model jurnal yang sudah di-upload, baik itu jurnal nasional maupun jurnal internasional. Setiap kampus memiliki gaya selingkung sendiri. Ada yang mensyaratkan dengan halaman, struktur kalimat, dan penggunaan bahasa.
Menurut Salman (2014) yang dikutip oleh xerpihan.id, menjelaskan bahwa gaya selingkung yang ada pada penulisan jurnal bersifat khas dan konsisten. Hal ini bertujuan untuk menyeragamkan penulisan suatu jurnal, sehingga pada lingkungan tertentu memiliki ciri khas.
Maka untuk menghindari kesalahan penulisan artikel jurnal maka Anda perlu memahami gaya selingkung artikel ilmiah dalam instansi atau kampus yang Anda ikuti.
Contoh gaya selingkung bisa Anda lihat di penulisan-penulisan buku atau berbagai jurnal. Anda dapat memesan beberapa jurnal dan mulai membandingkan isi dan penyusunnya. Untuk contoh yang kami hadirkan di sini, masih beberapa saja dari lansiran web. Contoh Gaya penulisan Poetika, ini dimiliki oleh Universitas Gajah Mada, penilaiannya menyaratkan judul maksimal 15 kata, abstrak berisikan maksimal 200 kata dengan spasi 2 pt, sumber harus 80 persen sumber murni.
Lainnya dengan UIN Jakarta yang memiliki gaya selingkung penulisan jurnal dengan memfokuskan pada isu pendidikan sejak tahun 2014. Judulnya tidak boleh lebih dari 16 kata, dan isinya tidak boleh kurang dari 3000 kata serta tidak boleh lebih dari 4500 kata.
Dari dua perbandingan tersebut, Anda dapat mencermati dan menyimpulkan bahwa kedua universitas memiliki gaya selingkung yang berbeda. Apalagi jika Anda menyusun artikel jurnal di lain kedua tempat tersebut, tentu sudah berbeda.
Pahami Cara Parafrase Paragraf
Dilansir dari KBBI daring dan media.neliti.com, parafrase adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan kembali suatu konsep dengan bahasa berbeda tanpa mengubah makna yang terdapat dalam konsep. Anda yang akan membuat artikel, perlu melatih cara-cara untuk memparafrase kalimat.
Hal ini penting untuk menghindari plagiasi kalimat dan paragraf yang dibuat dalam artikel. Selanjutnya bagaimana cara bisa melakukan parafrase sedangkan seseorang belum terbiasa menulis artikel jurnal? Cara terbaik untuk menambah kosa kata Anda adalah dengan seringkali membaca.
Anda dapat lebih banyak membaca buku serupa, atau membandingkan konsep yang sama dengan bahasa yang berbeda. Hal ini akan menambah banyak kosa kata Anda. Selain itu, dapat juga Anda sering membaca kamus istilah, dan kamus bahasa. Karena di dalam kamus terdapat banyak sekali kosa kata dengan perbedaan makna dan persamaan makna. Anda dapat menyesuaikan penggunaan bahasa pada kalimat dan paragraf yang Anda susun. Jika Anda masih kesulitan karena tidak memiliki buku serupa, Anda dapat memesannya pada kami. Anda dapat menyesuaikan dengan yang kami sediakan.
Pahami Urutan Umum Penulisan Artikel Jurnal untuk Hindari Revisi
Untuk menulis artikel jurnal sebenarnya selain mengikuti gaya selingkung, Anda bisa mencari referensi secara umum urutan dalam menyusunnya. Secara umum, urutannya mulai dari halaman judul, abstrak, pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah berbentuk pernyataan, dan sedikit teori umum, diikuti sub judul selanjutnya metode penelitian. Setelah itu sub judul pembahasan, dan hasil.
Secara umum ada empat bagian. Namun dalam penyusunan artikel jurnal ini bisa saja berubah sesuai dengan pembahasan dan data yang diperlukan. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena urutan umum itu tidak banyak membutuhkan revisi. Di samping itu, biasanya untuk jurnal penelitian itu lebih banyak direvisi bagian isi, mengutamakan fakta, data dan analisis yang diberikan selama penelitian. Serta pernyataan hasil.
Untuk halaman, karena setiap instansi punya gaya selingkung, maka jumlah halaman cukup bervariasi. Ada yang menyaratkan 6 sampai 8 halaman, ada yang sampai maksimal 20 halaman. Tentu ini tidak sama. Kembali lagi pada instansi yang Anda ikuti, dan siapa dosen pembimbing Anda. Jangan sampai hanya karena ingin singkat, isinya banyak yang terlupa.
Untuk isian abstrak, terdiri dari lima bab dengan bahasan lebih singkat. Yakni 200 sampai 250 kata per karakter. Tidak sampai satu halaman. Biasanya abstrak ini diikuti dengan bahasa Inggris untuk jurnal pada umumnya, dan penambahan keyword (kata kunci) yang digunakan dalam penelitian.
Itulah hal yang perlu Anda persiapkan ketika hendak menyusun dan membuat artikel jurnal. Baik nasional maupun internasional, Anda perlu kembali melihat gaya selingkung instansi yang Anda ikuti. Untuk referensi isi jurnal, Anda bisa memesan buku-buku serupa di kami untuk menambah kekayaan isi dan bahasa yang Anda gunakan. Sehingga tidak terkesan hanya menyalin ulang.
Layanan Jasa konversi Tesis/Disertasi/Hasil Penelitian menjadi Artikel jurnal Klik Disini
Jasa Review Jurnal/Critical Review Klik Disini
Jasa Menurunkan Persentase Turnitin Klik Disini
Layana Jasa Translate Jurnal Klik Disini
Layanan Jasa Proofreading Jurnal Klik Disini
Layanan JasaPembuatan Slide Presentasi Klik Disini
Jasa Penulisan Buku Ajar/Umum Klik Disini