Dasar-dasar penulisan jurnal ilmiah, apakah Anda sudah tahu? Seperti yang sudah semua kita ketahui, Jurnal ilmiah adalah salah satu sumber ilmu pengetahuan yang tujuannya mengembangkan penelitian yang sudah dituliskan. Tujuan lainnya adalah menjadi acuan bagi para peneliti lain yang sedang melakukan penelitian serupa.
Secara umum, jurnal ilmiah adalah publikasi periodik berupa karya tulis artikel ilmiah. Biasanya, jurnal tersebut diterbitkan secara berkala dan diterbitkan dalam jangka waktu tertentu, yakni 4 bulan atau 1 tahun sekali. Isi pembahasan dalam jurnal ilmiah cukup luas dan isinya padat. Biasanya berisi 6-8 halaman saja.
Dasar-dasar Penulisan Jurnal Ilmiah yang Jarang Diketahui
Dalam membuat sebuah jurnal ilmiah, Anda harus tahu beberapa dasar di dalamnya. Dasar tersebut nantinya akan membantu Anda dalam membangun jurnal ilmiah yang baik. Berikut ini beberapa dasar penulisan jurnal ilmiah yang harus Anda ketahui.
- Judul
Dasar yang pertama dalam penulisan jurnal ilmiah adalah judul. Dalam sebuah jurnal, judul tidak diperbolehkan mempunyai makna ganda. Selain itu, judul jurnal yang disarankan tidak melebihi dari 12 kata dalam bahasa Indonesia. Sementara judul dalam bahasa Inggris hanya berisi 10 kata saja.
Penulisan judul dalam jurnal yang benar adalah huruf kapital, bercetak tebal, dan berada di atas dan tengah halaman utama. Selain itu, Anda juga harus mencantumkan nama penulis dan pembimbing yang disertai afiliasi perguruan tinggi. Anda juga bisa mencantumkan alamat rumah dan alamat email penulis serta pembimbing.
Salah satu hal yang harus Anda perhatikan saat membuat judul jurnal, yakni harus jelas. Hal ini karena judul menjadi poin penting yang memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal. Hindari membuat judul yang kurang rinci.
- Abstrak
Dasar-dasar penulisan jurnal ilmiah kedua adalah abstrak. Bisa dibilang abstrak seperti ringkasan. Namun, kedua hal tersebut ternyata mempunyai perbedaan. Bagian abstrak mempunyai fungsi untuk mencerna secara singkat dari isi jurnal. Tujuan dari abstrak adalah memandu pembaca sebagai gambaran pertama tentang isi jurnal.
Biasanya, abstrak ditulis sebagai penjelas jurnal tanpa mengacu pada jurnal. Anda harus menyajikan 250 kata yang berisi rangkuman tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dalam abstrak. Selain itu, hindari untuk menulis singkatan atau kutipan dalam abstrak. Karena abstrak harus dapat berdiri tanpa adanya catatan kaki.
Tidak hanya itu saja, Anda juga harus mencantumkan kata kunci dalam abstrak jurnal ilmiah. Karena kunci tersebut penting untuk menjelaskan subjek, objek, dan pembahasan utama dari pembuatan jurnal.
- Pendahuluan
Bagian pendahuluan termasuk dasar dari penelitian jurnal ilmiah yang sangat penting. Hal ini karena pendahuluan berisi tentang alasan kenapa jurnal tersebut dibuat. Selain itu, pada bagian ini juga menjelaskan tentang latar belakang menulis jurnal. Nantinya, kedua hal tersebut akan dikaitkan dengan teori dan konsep ilmiah milik para ahli yang relevan.
Di bagian ini juga, Anda bisa mengajukan hipotesis dan permasalahan yang ada dalam pembahasan utama jurnal. Setelah itu, akan dibahas dalam bagian hasil pembahasan. Dengan kata lain, pendahuluan ada untuk memberikan informasi agar pembaca memahami tujuan spesifik dalam kerangka teoritis.
Di bagian ini pula terdapat latar belakang masalah, seperti ringkasan dari setiap penelitian. Namun, hindari untuk membuat pendahuluan yang terlalu luas. Tujuannya agar pembaca tidak bingung ke mana arah yang akan membawanya.
- Bahan dan Metode Penelitian
Dasar-dasar penulisan jurnal ilmiah yang bisa Anda perhatikan selanjutnya adalah bahan dan metode penelitian. Bagian ini cukup penting mengingat metode penelitian ibaratkan pisau yang akan digunakan dalam meneliti dan membuat jurnal. Anda harus melalukan penelitian dan penulisan jurnal secara rinci agar pembaca tahu proses saat membuat jurnal.
Hindari untuk menggunakan kata yang membingungkan. Selain itu, informasi yang ada di tahap ini mencakup desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, gambaran lokasi, dan jenis pengendalian. Menjelaskan metode secara rinci bisa membuat jurnal lebih kuat dan bebas dari plagiat.
- Hasil
Dalam tahap ini, Anda bisa menyajikan data berupa ringkasan dengan tinjauan dalam bentuk teks, tabel, atau gambar. Pada bagian ini, informasi yang diberikan hanya hasil yang disajikan saja. Tidak ada interpretasi data atau kesimpulan data yang Anda dapat. Selain itu harus disajikan secara objektif.
- Pembahasan dan Hasil Pembahasan
Dasar-dasar penulisan jurnal ilmiah selanjutnya adalah pembahasan dan hasil pembahasan. Tahap ini berisikan pemaparan dan penjelasan tentang pembahasan serta hasil pembahasan. Hal ini nantinya akan menjadi temuan batu dari jurnal yang Anda tulis. Anda bisa menjelaskan perbedaan dari jurnal sebelumnya.
Dalam tahap ini, Anda juga harus menjelaskan jawaban dari hipotesis dan permasalahan yang disampaikan pada bagian pendahuluan. Melalui pemaparan perbedaan dan temuan baru jurnal yang ditulis bisa memperkuat orisinalitas jurnal. Anda juga bisa menafsirkan data yang ada dengan pola yang diamati.
Nantinya akan terhubung suatu hubungan antara variabel percobaan dengan korelasi antar variabel. Perlu diperhatikan jika setiap percobaan tidak harus merujuk pada hasil besar. Meski Anda nantinya menemukan hasil negatif, Anda bisa mendapat hasil penting untuk kegiatan penelitian selanjutnya.
- Kesimpulan dan Daftar Pustaka
Kesimpulan dan daftar pustaka menjadi bagian akhir dari dasar penulisan jurnal ilmiah. Kesimpulan berisi rangkuman dari keseluruhan isi, sementara daftar pustaka menjadi rujukan atau acuan dalam proses penulisan jurnal. Pada tahap kesimpulan, Anda harus menjelaskan pembuktian hipotesis.
Dasar-dasar penulisan jurnal ilmiah bisa Anda ketahui dari sekarang. Melihat dasar di atas, tentunya Anda sudah mempunyai bayangan terkait proses pembuatannya, bukan? Jadi, sudahkah Anda membuat jurnal ilmiah?
Layanan Jasa konversi Tesis/Disertasi/Hasil Penelitian menjadi Artikel jurnal Klik Disini
Layana Jasa Translate Jurnal Klik Disini
Layanan Jasa Proofreading Jurnal Klik Disini
Layanan Jasa Cari Jurnal Klik Disini