Mahasiswa Sering Gagal Membuat Proposal? Jangan Takut, Ini Dia Tips Membuat Proposal Anti Gagal

Mahasiswa Sering Gagal Membuat Proposal? Jangan Takut, Ini Dia Tips Membuat Proposal Anti Gagal

Fase semester akhir, seperti menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian mahasiswa. Mulai dari pembuatan proposal hingga penyelesaian tugas akhir. Namun hal tersebut bisa teratasi dengan mempelajari pokok-pokok bahasan dalam pembuatannya.

Proposal menjadi tahap awal dalam menyelesaikan skripsi, sebagai bahan acuan untuk menjadi pengajuan bahasan penelitian yang akan diambil. Meskipun tidak hanya itu, proposal juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mengajukan hal lain selain penelitian ilmiah.

Pembuatan proposal harus memiliki unsur-unsur pokok, yang akan dijadikan bahan dasar untuk memahami suatu maksud yang ingin dicapai oleh mahasiswa itu sendiri. Apa saja proses yang harus dilalui dan diketahui dalam pembuatannya?

Pahami Proposal Penelitian

Mengerjakan proposal penelitian dengan baik dan benar kita harus paham dengan apa yang disebut proposal penelitian itu dan apa fungsinya. Dengan mengetahui hal tersebut pembuatannya akan lebih mudah dilalui.

Proposal penelitian merupakan dokumen yang berisikan secara rinci tentang proyek yang akan dikerjakan oleh seseorang, dan berisikan program apa saja yang akan dikerjakan untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah tertentu.

Termasuk pembahasan proposal itu, menjelaskan tentang apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan programnya. Seperti pembahasan tentang topik yang diangkat, lokasi yang akan dituju, anggaran dana yang dibutuhkan, peralatan yang diperlukan, dan tentunya pencapaian apa yang diharapkan dari penelitian tersebut, baik secara khusus ataupun umum.

Seorang mahasiswa akan menjelaskan tentang rencana kegiatannya dalam proposal yang dibuat dan menjadi acuan untuk menyiapkan apa saja yang dibutuhkan selama penelitian ini berlangsung. Sehingga pihak kampus juga mengetahui tentang kapasitas penelitiannya dengan mempertimbangkan kelayakannya, dan menjadi arsip penting untuk mengetahui apa saja yang akan diteliti oleh mahasiswa tersebut.

 Proposal Anti Gagal

Penolokan terhadap usulan penelitian yang disusun dalam proposal penelitian, memang sangatlah menyakitkan. Karena proposal menjadi pintu pertama bagi seorang mahasiswa untuk melanjutkan jenjang penelitian dan menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa. Tentunya proposal berjalan beriringan dengan harapan lulus dalam tepat waktu.

Proposal yang dapat disusun dengan mengikuti metode yang ditentukan, menjadi point penting dalam penyusunannya. Kesempatan untuk diterimanya sebuah proposal akan semakin besar, dan menjadi langkah awal untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya dan menyelesaikan masa studinya.

Beberapa langkah yang dapat dilalui dengan mudah dalam penyusunan proposal dapat dipahami dari beberapa poin yang akan kami coba untuk menjelaskan sesederhana mungkin, sehingga mampu membuka peluang diterimanya proposal.

  1. Pastikan Ruang Lingkup Penelitian

Pembatasan dalam pembahasan penelitian harus bisa dipastikan, untuk memberikan kemudahan dalam pencarian datanya. Langkah awalnya memang harus mengetahui beberapa topik yang bisa dijadikan penelitian, yang kemudian dikerucutkan pada satu topik yang paling menarik.

Tahap ini harus disesuaikan dengan program studi yang diambil. Karena selain keharusan kampus, hal ini juga berhubungan dengan keberminatan peneliti. Sehingga penelitian bisa dilaksanakan dengan menyenangkan mulai dari awal hingga tahap akhir.

  1. Penentuan Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Yang Padat Dan Logis

Tahap selanjutnya adalah menyelaraskan rumusan masalah pada topik yang akan dijadikan pembahasan. Karena hal ini berkaitan dengan isi daripada penelitian yang diajukan tersebut. Sekaligus menjadi penentu layak atau tidaknya sebuah penelitian.

Selanjutnya, diselaraskan dengan tujuan penelitiannya. Tujuan penelitian ini menjadi pertimbangan kuat untuk melihat kapasitas peneliti dalam menentukan sebuah objek penelitian. Meskipun dalam tahap ini bisa digunakan berbagai macam cara yang menurut peneliti sebagai cara yang paling mudah.

Baik membuat rumusan dulu, kemudian memastikan tujuan penelitian, atau dengan menentukan tujuan penelitian kemudian menyimpulkan rumusan masalah.

  1. Penentuan Referensi Penelitian

Memilih referensi yang tepat, dapat menjadi acuan literatur dalam pembuatan sebuah proposal. Tahap ini menjadi bagian penting, karena bagaimanapun literatur menjadi bahan pendukung untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah. Referensi yang digunakan akan dicantumkan dalam proposal penelitian.

Pemilihan literatur memang akan memakan cukup waktu, karena semua referensi akan terpencar dalam banyak literatur. Tapi dengan adanya literatur ini peneliti akan tahu dengan apa yang akan dibahas dalam penelitiannya.

  1. Pemilihan Metode Penelitian Yang Tepat

Metode penelitian menjadi penggerak dalam sebuah penelitian. Sebisa mungkin pada tahap proposal sudah menentukan dengan tepat metode apa yang akan dilakukan.

Penjelasan tentang metode yang dipilih, harus dijabarkan dalam sebuah proposal penelitian. Pemilihan metode yang tepat dilakukan karena tidak semua penelitian bisa serasi dengan metode yang ada.

Mencari informasi dari berbagai macam literatur atau mendiskusikan pada dosen pembimbing menjadi pilihan yang mudah untuk menentukan metode yang akan dipakai. Kemudian bisa menentukan dengan cepat dan tepat metode mana yang akan digunakan.

  1. Proposal Harus Padat Dan Jelas

Secara singkat proposal tidak jauh berbeda dengan karya ilmiah dasar di perguruan tinggi. Dalam sebuah proposal harus berisikan informasi yang singkat padat dan jelas, untuk mudah dipahami penelitian apa yang akan dicapai.

Proposal yang akan diajukan, pasti akan dibaca oleh seorang dosen. Sebagai bentuk proses kelayakan sebuah penelitian. Oleh karena itu isi dari proposal itu sebisa mungkin singkat dan tetap memberikan informasi yang jelas.

  1. Mengikuti Format Penulisan

Setiap kampus pasti sudah memiliki acuan untuk dijadikan metode penulisan karya ilmiah. Termasuk dalam pembuatan proposal pasti sudah ditentukan sebuah format untuk mahasiswanya.

Mengikuti format yang telah ditentukan harusnya bisa menjadi kemudahan bagi mahasiswanya. Salah satu penolakan terhadap proposal atau memunculkan adanya revisi, dikarenakan adanya ketidak sesuaian terhadap format penulisan.

  1. Penulisan yang Baik

Salah satu penulisan yang baik itu adalah tidak adanya kesalahan dalam ejaannya atau formatnya. Jadi usahakan setiap selesai menyelesaikan penulisan membaca ulang, untuk menghindari bahasa yang tidak baku, kurang ilmiah, atau salah ketik.

Usahakan dalam menulis sebuah proposal atau bahkan skripsi menggunakan aplikasi yang bisa dengan mudah mendeteksi adanya typo. Seperti menggunakan Google Doc, atau mensetting Microsoft Word nya dengan baik. Maka membaca secara berkala itu lebih baik, dari pada harus membaca ulang setelah semuanya telah selesai.

Jadi dengan adanya tahapan-tahapan ini bisa menjadi salah satu tips untuk membuat sebuah proposal penelitian. Sehingga dapat membuka peluang diterima oleh dosen lebih besar lagi. Semoga bisa diterapkan dan membantu menyelesaikan secara cepat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Silahkan komunikasikan kebutuhan anda dengan team jurnal kami!

Klik, Untuk Bisa Kami Bantu Sekarang