Menjadi Dosen Muda, Tapi Sudah Menghadapi Generasi Millennial? Berikut Beberapa Strategi untuk Dosen Muda Hadapi Mahasiswa Millennial.

Menjadi Dosen Muda, Tapi Sudah Menghadapi Generasi Millennial? Berikut Beberapa Strategi untuk Dosen Muda Hadapi Mahasiswa Millennial.

Generasi Z atau generasi net atau generasi millennial adalah mereka yang lahir di tahun 1997 sampai 2000an, generasi ini lahir berdampingan dengan teknologi yang semakin berkembang. Generasi Z atau generasi millennial sangat akrab dengan teknologi.

Sebagai generasi yang keseharian nya selalu berhubungan dengan dunia maya, generasi ini dikenal ambisius, percaya diri, mahir menggunakan dalam teknologi digital, menggunakan bahasa gaul, rasa ingin tahu yang tinggi dan bahkan kurang berinteraksi karena sibuk dengan dunianya sendiri. Seperti yang diketahui, teknologi mengubah yang dekat menjadi jauh dan yang jauh menjadi dekat.

Tahun 2015 rata-rata menjadi awal bagi generasi Z memulai lembaran baru sebagai mahasiswa. Hampir seluruh kegiatan perkuliahan menggunakan teknologi, kebiasaan inilah yang perlu dijadikan sebagai perhatian Anda sebagai dosen muda yang menghadapi mahasiswa millennial.

Peran dan Tantangan Mahasiswa Millennial

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghadapi mahasiswa millennial, ada baiknya pahami terlebih dahulu apa saja peran dan tantangan yang dimiliki mahasiswa millennial.

Mahasiswa millennial berperilaku sesuai dengan zamannya, meski begitu mereka tetap dituntut untuk memenuhi peran mereka sebagai mahasiswa. Adapun peran tersebut sebagai berikut:

  1. Peran sebagai Agent of Change (agen perubahan)

Sebagai agen perubahan, generasi millennial sudah seharusnya memiliki sifat dan sikap perubahan, seperti kritis dan analitis, gigih dalam mencapai sesuatu, memiliki kepercayaan diri dan tujuan yang jelas.

Meskipun sebagai millennialis, mahasiswa tetap dituntut untuk memiliki sifat dan sikap seperti di atas demi perubahan kehidupan sosial dan masyarakat.

  1. Peran di Bidang Pendidikan (civitas akademika)

Memiliki kreatifitas dan rasa antusias yang tinggi menjadi salah satu hal yang diperlukan dalam bidang pendidikan, dengan keterlibatan yang proaktif dalam bidang pendidikan, menimbulkan rasa optimisme dalam diri mahasiswa millennial akan pendidikan mereka di masa depan, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya, terlebih pendidikan merupakan kunci penting saat memasuki gerbang perkembangan dunia.

Selain peran, mahasiswa millennial juga menghadapi tantangan nyata dalam menyelesaikan proses pendidikan ataupun setelahnya, apa saja?

  1. Penguasaan Teknologi

Perkembangan teknologi membuat gaya hidup generasi millennial cenderung sangat dekat dengan teknologi, ditambah dengan adanya pandemi menjadi semakin bergantung. Sebagai mahasiswa tentunya diharapkan dapat berkembang selaras dengan teknologi untuk mencegah ketinggalan zaman dan sebagai jaminan untuk menjalani pendidikan dan kehidupannya.

  1. Dunia Kerja

Mahasiswa millennial cenderung lebih menyukai hal yang bersifat fleksibel, kreatif dan menantang, namun berbanding terbalik dengan kenyataan yang terjadi di dalam dunia kerja, lingkungan kerja yang kurang nyaman dapat menyebabkan rasa bosan dan jenuh, hal ini menjadi tantangan bagi generasi millennial, terlebih generasi millennial cenderung labil dalam mengambil keputusan.

  1. Kompetensi

Seiring semakin berkembangnya teknologi dan dunia kerja, standar kualitas atau kompetensi karyawan juga ikut meningkat. Hal tersebut menantang mahasiswa millennial untuk dinamis mengikuti perkembangan zaman namun tetap berusaha mengembangkan potensi dirinya agar mampu bersaing dalam dunia kerja.

Strategi Dosen Hadapi Mahasiswa Millennial

  1. Menyeimbangkan Antara Teori dan Praktik, dan Tanggap akan Isu Terkini

Kurikulum atau sistem pengajaran yang dilaksanakan selama ini hanyalah berfokus pada kajian-kajian teori, tanpa memperhatikan pentingnya praktek sebagai sarana mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari.

Seorang dosen harus tanggap akan isu atau permasalahan terkini karena mahasiswa millennial sebagai generasi yang melek teknologi dapat dengan mudah dan cepat memperoleh isu terkini melalui media sosial. Dengan mengaplikasikan teori yang dipelajari pada isu yang sedang terjadi, maka akan muncul proses diskusi yang membuat suasan kelas menjadi lebih atraktif.

  1. Mengoptimalkan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Teknologi

Mahasiswa millennial sebagian besar waktunya digunakan untuk berinteraksi dengan gawai atau smartphone nya. Melihat tingginya tingkat interaksi generasi Z ini, tidak ada salahnya jika seorang dosen memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai mediator penyampaian pembelajaran, seperti menggunakan google meet, zoom meeting dan sebagainya.

  1. Mengoptimalkan Kerjasama Kelompok (team work)

Melakukan suatu pekerjaan secara berkelompok dapat terasa lebih ringan, hal itu lah yang juga disenangi oleh generasi millennial baik secara konvensional maupun dengan menggunakan media sosial. Sebagai generasi yang realistis dalam menyikapi keadaan dan optimis akan masa depan, mahasiswa millennial cenderung lebih tertarik dengan projek yang berkaitan dengan wirausaha dan yang mengandalkan kretifitas. Untuk itu, dosen dapat memberikan suatu projek kreatif yang dapat dilakukan secara bersama-sama untuk mengoptimalkan kerjasama antar mahasiswa.

  1. Memanfaatkan Teknologi

Menggunakan modul atau buku yang tebal sudah bukan lagi masanya, namun bukan berarti buku tidak diperlukan selama proses pembelajaran. Memanfaatkan teknologi seperti menggunakan ­e-book, power point, video youtube atau video interaktif lainnya adalah hal yang disukai mahasiswa millennial, ini dikarenakan cara tersebut lebih praktis dan efektif.

Sehingga tidak harus selalu terpaku menggunakan buku, tetapi dengan memanfaatkan media teknologi adalah salah satu strategi untuk lebih dekat dengan mahasiswa millennial.

  1. Melakukan Pendekatan Emosional

Humor dapat dengan mudah merebut hati siapa saja, tanpa terkecuali mahasiswa millennial, sebab hal tersebut dapat membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Dengan humor seorang dosen bisa membangun kedekatan emosional dengan mahasiswa secara lebih mudah.

Mahasiswa millennial pada umumnya senang dengan strategi mengajar dosen yang menyajikan suasana santai tapi serius atau dikenal dengan istilah suasana belajar yang menyenangkan. Metode mengajar seperti ini diyakini lebih efektif, terlebih disaat mood mahasiswa sedang tidak baik atau saat turunnya semangat mahasiswa.

  1. Memberikan Motivasi dan Inspirasi

Dosen yang dekat dengan mahasiswanya adalah dosen yang senantiasa selalu memberi motivasi dan inspirasi kepada mahasiswanya. Disela-sela menyampaikan materi dosen dapat menyelipkan motivasi-motivasi untuk giat belajar dan berjuang dalam hidup. Dengan melakukan hal tersebut tanpa disadari mahasiswa akan merasakan kepedulian dan merasa dekat dengan dosennya.

Itulah beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh seorang dosen muda saat menghadapi mahasiswa millennial. Sejatinya memahami keinginan dan kebutuhan mahasiswa millennial merupakan kunci utama yang harus dimiliki oleh setiap dosen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Silahkan komunikasikan kebutuhan anda dengan team jurnal kami!

Klik, Untuk Bisa Kami Bantu Sekarang